If It’s Too Loud Then You’re Too Old
Satu buku [saya lupa judulnya apa], pernah bilang begini. Orang yang menyukai musik rock, adalah mereka yang masih mencari jati diri. Biasanya mereka yang masih di usia belasan tahun. Lantas, saya teringat ucapan salah seorang sahabat saya. Katanya, kuping dia sudah tidak lagi bisa menerima musik rock. Karena dia sekarang lebih menyukai musik minim distorsi. Padahal, dari dia, saya dapat referensi banyak soal rock .
Lantas, sahabat saya yang lain, juga menunjukkan kecenderungan seperti itu. Kuping mereka sudah tidak seperti dulu. Musik-musik urban, dengan nuansa jazzy, atau musik yang kaya akan artificial sounds, tapi tidak bising, jadi lebih disukai telinga mereka.
Hal-hal ini mengaitkan saya pada buku tadi. Berarti sahabat-sahabat saya sudah beranjak tua. Sedangkan saya, masih setia pada rock. Walaupun saya tidak lantas membenci musik lain, tapi telinga saya masih menerima distorsi. Kalau begitu, saya masih muda dong. Seperti juga para rockers di luar sana, tidak pernah tua.
Ini kemudian menghubungkan tulisan saya pada judul di atas. Sebuah ungkapan populer tentang rock. “If it’s too loud then you’re too old”. Pernyataan untuk mereka yang menganggap para pecinta rock, tidak dewasa, dan mengganggu.
Kalau begitu, kita sebenarnya menemukan solusi untuk mereka yang ingin awet muda. Mereka yang menolak tua. Dengarkan saja musik rock! Dan tanyakan pada dirimu sendiri, apakah itu terlalu bising? Karena kalau jawabnya iya, berarti kamu terlalu tua.
0 Comments