Mbah Surip di Jazz Goes To Campus
Penyanyi tua, gimbal, katanya sih
pengamen–sebelum dia sepopuler sekarang, saya pernah lihat albumnya di
toko kaset, judulnya Reggae something gitu lah lupa–aneh, seperti
orang orang gila, dan tenar dengan kalimat “I love you full” serta
teriakan “Ah…ah…ah…ah…aaah…” Mengingatkan saya pada
teriakannya The Count di Sesame Street.
Kemarin saya lihat dia lagi, di Jazz Goes To Campus. Dia tampil di
sesinya Bertha and Friends. Malam itu, di Cozy Stage, Bertha membawa
penyanyi lain. Tiga orang anak kecil–salah satunya putrinya,
bule–serta Mbah Surip.
Mbah Surip masih dengan rompi jins-nya. Sialan. Melihat Mbah Surip
memakai rompi jins, saya jadi berpikir ulang kalau mau memakai rompi
jins saya. Takut disamakan dengan Mbah Surip. Hehe.
Dan malam itu, penonton terhibur oleh penampilan Mbah Surip. Sebagian
besar tertawa. Saya sendiri, kadang-kadang masih suka bertanya-tanya,
di mana letak lucunya Mbah Surip. Mungkin karena orang itu absurd,
berteriak-teriak, selalu tertawa, orang-orang jadi pengen ikut tertawa.
Dia membawakan empat lagu. Pertama, katanya sih judulnya “Mak Erot”.
Kurang lebih bercerita soal Mak Erot tentunya. Saya kurang bisa
menangkap liriknya–dan tidak bisa mengingatnya sekarang. Tapi,
penonton tertawa mendengarnya. Kedua, “Kepolisian”. Lagunya bercerita
soal adiknya yang menjual ganja, nah yang ditangkap polisi malah Mbah
Surip karena mirip dengan adiknya. Kurang lebih begitulah. Ketiga, “Uka
Uka”. Something tentang setan lah. “Ini lagu jazz metal,” katanya
sebelum membawakan lagu itu. Riff gitarnya memang mencoba ala-ala metal
begitulah. Dan dia bernyanyi seperti berteriak-teriak.
Lagu penutup rasanya lagu andalan dia. Mungkin judulnya “Bangun Tidur”.
Penonton sepertinya sudah familiar dengan lagu ini. Saya baru
mendengarnya dua kali. Sebelumnya pernah melihat dia membawakan lagu
ini di Tribute to Imanez. Lagu bernuansa reggae ini bercerita soal
bangun tidur, terus ngajak olahraga, tapi kalau tidak sempat ya…tidur
lagi. Liriknya sangat sederhana. Tapi catchy. Mudah dinyanyikan
pula–baik itu oleh mereka yang baru pertama mendengarnya. Jadinya,
crowd JGTC bisa dibuat bernyanyi bersama sambil tersenyum. Apalagi pas
part lirik “tidur lagi”. Di tengah kebingungan saya mencari tahu di
mana letak lucunya Mbah Surip, harus saya akui, kalau orang itu
penampilan panggungnya bisa diacungi jempol.
Ah..ah…ah…aah…
0 Comments