Dari Syuting Hits Cadas RCTI
Saya sebenarnya sedang malas menulis. Tapi, saya tak ingin halaman foto ini dibiarkan begitu saja tanpa ada intro. Jadi, langsung saja. Foto-foto ini saya ambil Rabu [14/11] lalu, Seringai dan beberapa rock band lain seperti Superglad, Superman Is Dead, KOIL, Netral dan Kunci diundang RCTI untuk masuk dalam program Hits, tayangan yang menampilkan band-band yang dianggap sedang hits untuk bermain live di studio. Tak usah ditanya lagi kenapa mereka memilih judul Hits Cadas untuk deretan nama-nama itu.
Siang itu, Jakarta diguyur hujan lebat. Di beberapa jalan, pohon tumbang, billboard berjatuhan. Seringai dijadwalkan sound check jam empat sore. Tapi, lalu lintas yang menggila membuat Khemod dan Sammy tak bisa datang tepat waktu. Karena Khemod membawa alat, maka sound check harus diundur. Untung, kru Netral sudah siap. Tapi, jam setengah enam sore, Sammy masih tak bisa datang tepat waktu ketika giliran sound check tiba. Akhirnya, Ronnie sang teknisi menggantikan posisi Sammy.
Saya tak bisa bercerita banyak selepas sound check. Saya harus pergi ke Metro TV. Dan ketika saya kembali, puluhan remaja tanggung yang kebanyakan laki-laki sudah ada di pelataran parkir RCTI. Beberapa dari mereka, malah mencoba masuk pintu samping. Menempelkan badannya di pintu. Membawa bendera Superman Is Dead. Berteriak-teriak histeris.
Ada beberapa hal yang bisa diceritakan dari ruang tunggu artis. Selain membawa beberapa koper, Superman Is Dead membawa makanan kecil seperti keripik singkong dalam kemasan, aneka macam gorengan, satu ember kecil berisi bir dan es batu, serta PS2. Pilihan game-nya? Guitar Heroes. Ruang tunggu Seringai dan KOIL, tak banyak barang, kecuali alat-alat mereka. KOIL yang di-endorse Jack Daniels, tentu saja membawa serta beberapa botol minuman yang nyatanya lebih banyak dihabiskan oleh anak-anak Seringai. Satu botol Jack D menghilang, dicuri orang, ketika ruangan itu ditinggalkan. Semua band bertampil live dalam taping itu, kecuali KOIL. Menurut Khemod, alasannya karena mereka beberapa kali tampil live di teve, tapi tidak puas dengan hasilnya.
Seringai memakai jaket dari Tomtion Leather malam itu. Dengan begitu, ada kesamaan antara Seringai, The Changcuters dan Luna Maya. Mereka sama-sama pengguna jaket kulit Tomtion dari Garut. Saya mengenal produk itu dari Che Cupumanik. Yang sialannya, si Tomtion itu, waktu saya menghubungi dia pertama kali, memasang harga Rp 500 ribu per jaket. Begitu Arian menghubungi dia, harganya jadi Rp 750 ribu, dengan alasan bahan yang diminta Arian berbeda. Tapi, ketika teman kantor saya memesan jaket harganya sudah sejuta perak. Entah berapa sekarang kalau mau memesan jaket kulit ke dia. Apalagi setelah Luna Maya juga memesan jaket dari dia, karena dia melihat salah seorang kru Rexinema memesan jaket ke Tomtion juga.
Ah segitu saja tulisannya. Ini saya mau upload gambar saja, susahnya minta ampun. Koneksi sialan. Membuat mood menulis hilang. Haha. Padahal mah, emang dasarnya lagi males.
0 Comments