Dibilang Enak Ya Memang Enak
Halo, lama tak menulis di sini. Haha. Maaf ya.
Oke, langsung saja. Saya mau bikin pertunjukan stand-up comedy yang kedua, dan diberi judul “Dibilang Enak Ya Memang Enak.” Buat anak 90-an mungkin tak asing dengan kalimat itu, karena saya memang mencurinya dari lirik lagu “Musyiknya Asik” yang dibawakan oleh Barakatak House Music. Mereka adalah 3 abang-abang yang memainkan (atau mungkin mereka hanya vokalisnya, saya juga kurang tau) Electronic Dance Music! Haha. Lagu itu sering diputar di televisi ketika saya masih remaja, dan begitu membekas dari segi lirik dan visual. Tiga abang-abang joged diiringi house music ditemani perempuan-perempuan yang juga terlihat asyik menikmati musik. Saya tak tau, siapa pencipta lagunya. Apakah mereka penciptanya atau itu memang lagu daur ulang. Saya memakai judul itu, karena tema pertunjukan saya kali ini adalah musik. Kenapa musik? Karena sik sik musik saya suka musik. Hehe. Artinya, sebagian besar lawakan yang akan saya bawakan, berhubungan dengan musik. Mudah-mudahan lucu lah. Haha. Buat yang belum tau, sebelum jadi stand up comedian, saya adalah wartawan di majalah Rolling Stone Indonesia. Semoga pengalaman selama jadi wartawan musik, bisa berguna untuk melawak yang berhubungan dengan musik.
Gedung Kesenian Jakarta, 25 Maret 2017, adalah waktu dan tempatnya. Saya sudah lama ingin membuat pertunjukan di sana. Secara anggaran, akustik, visual dan sejarah, gedung itu juaranya. Selain saya, bakal ada Joshua Suherman dan Kamga yang bakal stand up. Saya mengajak mereka, selain karena mereka lucu, juga karena mereka musisi betulan. Cocok untuk tema saya kali ini. Cuma mereka yang profesinya musisi sebelum mencoba stand up comedy. Joshua dari kecil sudah bernyanyi. Kamga, buat yang belum tau, dia adalah personel kelompok vokal Dekat (dulu, Tangga).
Harga tiket dibagi ke tiga kelas:
ENAK BANGET Rp 250 ribu
ENAK Rp 200 ribu
Dari namanya, sudah bisa dikira-kira lah. Paling mahal, ya makanya kerasanya enak banget. Setelah itu, beda 50 ribu tapi masih enak. Nah, yang paling murah, ada di balkon. Tapi masih cukup enak lah.
Tiket hanya tersedia 400. Meskipun kapasitas 450, yang 50 akan saya beri buat undangan alias orang-orang yang saya anggap dekat banget, atau ada kontribusi dana alias sponsor, dan mereka yang bisa meningkatkan kredibilitas pertunjukan alias mengindikasikan saya punya teman-teman yang keren. Haha.
Tiket hanya dijual di sini
Dan mulai 4 Februari jam 4 sore WIB, tiket sudah bisa dibeli. Tak ada sistem presale. Kalau ludes sebelum hari H, maka tak ada jualan di tempat. Tapi kalau sampai hari H masih ada tiket, ya pasti dijual di lokasi.
Gedung Kesenian Jakarta punya aturan soal pakaian. Jadi, kalau ke sana, sebaiknya tak memakai sendal (apalagi sendal hotel, jelek!) dan celana pendek. Pakai baju yang keren, lah. Gedungnya keren soalnya.
Oya, selain Joshua dan Kamga, saya juga menyiapkan kejutan buat Anda. Dijamin Anda belum pernah melihat sesuatu yang akan saya tunjukan itu. Kalau tak percaya, buktikan nanti pada 25 Maret 2017!
8 Comments